Invalid Date
Dilihat 931 kali
Masjid Tua Tondon merupakan masjid bersejarah yang terletak di Desa Tokkonan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menurut catatan sejarah, Masjid Tua Tondon sudah berdiri selama berabad-abad atau sekitar 400 tahun. Meski demikian, masyarakat setempat pernah melakukan perbaikan dan satu kali direhab total lantaran tiang, dinding, dan atapnya sudah dimakan usia. Keberadaan masjid ini dipercaya jadi bukti sejarah penyebaran Islam di wilayah Kabupaten Enrekang. Bentuk bangunan ini menyerupai rumah panggung dengan material kayu kemudian atapnya sendiri dari ijuk (bulu pohon aren).
Arsyad, penjaga Masjid Tua Tondon, mengatakan, masjid yang pertama kali didirikan oleh Nene Semi ini masih difungsikan walau diselang-seling. Hal ini lantaran keberadaan masjid berada di atas perbukitan dan jauh dari pemukiman penduduk. Masjid tua tersebut bisa menampung jemaah hingga 100 orang. Kalapun penuh warga melaksanakan ibadah di atas permukaan batu. "Masjid tua ini masih sering digunakan sewaktu-waktu, seperti momen Idul Fitri, Idul Adha, Salat Jumat, bahkan warga juga sering salat lima waktu di sini," ujar Arsyad, Jumat (27/1/2023). Disamping itu, kawasan Masjid Tua Tondon juga digunakan dalam pesta upacara adat istiadat oleh masyarakat Desa Tokkonan. Sebab, masyarakat di desa ini masih mempertahankan tradisi dari turun-temurun. Tradisi itu disebut Maccera Manurun yang dilakukan delapan tahun sekali. Begitupun saat mengganti kulit bedug, tradisi ini juga dilakukan delapan tahun sekali. Kulit bedug yang digunakan bukan sembarang kulit hewan, melainkan kulit kerbau jantan.
Kemudian, kerbau yang sudah ditentukan oleh tokoh adat, harus disembelih di lokasi Masjid Tua Tondon. "Tapi sebelum diganti, terlebih kulit bedug yang mau diganti harus dipukul-pukul sampai kulitnya betul-betul sudah robek lalu diganti. Itu merupakan sebuah tradisi kami," tandas Arsyad. Tradisi ini dilangsungkan dengan meriah, selain masyarakat setempat, juga dihadiri oleh masyarakat desa-desa terdekat, bahkan dari luar kabupaten. Adapun jarak tempuh dari Kota Enrekang ke Desa Tokkonan sekitar 13 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Bangunan masjid tua ini bertapak kokoh di atas paparan batu datar dengan panjang 300 meter dan lebarnya sekitar 100 meter. Adapun ketinggalan dari batu tersebut mencapai 10 meter dari permukaan tanah. Arsyad mengungkapkan, lokasi masjid tersebut merupakan bagian dari situs prasejarah.
Sebab, ditemukan berbagai goresan-goresan di atas permukaan batu, selain itu terdapat ratusan lumpang (lesung) dengan berbagai ukuran. "Menurut arkeolog, lubang ini digunakan orang dulu untuk membuat rempah-rempah (obat-obatan) dan satu lumpang satu kepala keluarga. Karena itu ada 100 lebih lumpang dengan berbagai ukuran," katanya. Lokasi Masjid Tua Tondon ini sudah banyak yang melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa kawasan tersebut merupakan situs megalitikum (zaman batu) terbesar di Sulawesi Selatan. "Di area batu besar ini ada banyak kubur-kuburan tua yang tidak dikenal sama sekali. Mereka adalah penduduk asli yang tinggal di atas batu ini," ujarnya. Bahkan, arkeolog yang pernah meneliti mengklaim bahwa lokasi tersebut merupakan peninggalan zaman prasejarah. Memasuki Kawasan Batu Tondon Harus Mematuhi Aruran. Menurut Arsyad, untuk wisatawan atau yang hendak berkunjung, harus didampingi oleh tokoh adat atau penjaga Masjid Tua Tondon.
Setidaknya harus jelas maksud dan tujuan memasuki kawasan tersebut. Saat berkunjung, wisatawan dilarang keras mengucapkan kata-kata senonoh atau ada niat jahat. Disamping itu, pengunjung tidak boleh memakai alas kaki, pakaian warna merah, dan kuning. Begitupun bagi wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk lokasi tersebut. "Kami sangat memegang teguh adat istiadat dan pantangan-pantangan yang sudah diturunkan oleh nenek moyang kami, dan itu harus kami lestarikan dengan baik," tandasnya.
Bagikan:
Desa Tokkonan
Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini